Ikatan Remaja Masjid (Irmas), Remaja Milenial Generasi Emas
Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Masa remaja adalah masa dimana seseorang mulai mencari jati diri. Tidak sedikit remaja dalam pencarian jati diri terjerumus dalam kenakalan remaja. Kenakalan remaja bukan sekedar perilaku anak belasan tahun yang suka jahil, tapi merupakan masalah serius yang terjadi di tengah masyarakat. Tidak mudah mengatasi masalah sosial ini, namun langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui faktor penyebab kenakalan remaja itu sendiri.
Peneliti mengelompokkan faktor-faktor kenakalan remaja dalam 4 kategori, yaitu:
1. Keluarga
Keluarga adalah institusi dasar yang mengajarkan nilai dan norma yang akan dibawanya ke masyarakat atau kelompok yang lebih besar. Keluarga bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja ketika melakukan pola asuh yang salah (misalnya sering membedakan atau membanding-bandingkan anak), kurangnya perhatian atau kontrol orangtua, maupun kurangnya kasih sayang orangtua terhadap anak. Anak memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami kenakalan remaja ketika orangtuanya memperlihatkan gestur tidak menginginkan kehadirannya. Selain itu, anak yang broken home juga lebih rentan berada pada situasi ini.
2. Lingkungan
Penyebab kenakalan remaja yang tak kalah krusial adalah faktor lingkungan, terutama menyangkut pergaulan anak. Beberapa faktor lingkungan yang berkontribusi menciptakan kenakalan remaja adalah bergaul dengan kelompok kriminal (misalnya geng motor), pecandu alkohol dan narkoba, melakukan hal yang berhubungan dengan dunia kriminal (misalnya mencuri), suka melakukan hal yang antisosial dan berbau kekerasan.
3. Sekolah
Sekolah adalah tempat anak belajar mengembangkan diri dan mematuhi peraturan yang berlaku. Penyebab kenakalan remaja dalam hal ini adalah kegagalan sekolah dalam mengembangkan karakter anak karena ketidakcocokan kurikulum maupun ketersediaan ekstrakurikuler yang berlaku di lembaga pendidikan tersebut.
4. Faktor internal
Menurut penelitian, perubahan biologis dan sosiologis pada remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk, yaitu terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya dan tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja umumnya terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua. Kontrol diri yang lemah juga membuat remaja tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dan yang tidak bisa diterima. Begitupun bagi remaja yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak dapat mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
5. Faktor lainnya
Penyebab kenakalan remaja bisa datang dari mana saja di luar ketiga faktor utama di atas. Yang dimaksud dengan faktor lainnya di sini, misalnya ketidakpuasan atas penegakan hukum, pengaruh media massa, dan hingga faktor politis. Kenakalan remaja juga bisa dipicu oleh banyak hal, seperti faktor ekonomi, sosial, kultural, dan pengaruh kelompok pergaulannya. Bagi negara seperti Indonesia, kurangnya pemahaman agama juga disebut sebagai salah penyebab kenakalan remaja. Dengan mengenal agama, anak diharapkan memiliki pegangan moral yang lebih kuat sehingga bisa membedakan baik dan buruk secara mandiri.
Dalam moment-moment keagamaan Irmas juga dengan sigap membantu dalam berbagai acara sehingga dengan bantuan Irmas semua kegiatan berjalan dengan lancar.
Dengan diberikan wadah yang tepat maka secara sosial mereka belajar bertanggung jawab bukan hanya untuk dirinya tetapi uga untuk masyarakat di sekitarnya.
Remaja adalah aset bangsa. Dengan remaja yang sehat, kreatif, inovatif, cerdas dan berdaya saing maka bangsa dan negara memiliki generasi emas dan berakhlakul karimah.
(Bimas – PAI Bidang Keluarga Sakinah-Wagino F/ Fitriana P)