Diharapkan Jadi Teladan, Warga Binaan Ikuti Pesantren Kilat

Purbalingga – Sebanyak 20 orang Warga Binaan di Rumah Tahanan Negara Kelas II B Purbalingga mengikuti kegiatan Pendidikan Pesantren Kilat selama 7 hari (02-05/05 dan 07-09 /05) di Rutan setempat. Kegiatan yang digelar dalam rangka penanaman dan pengembangan pendidikan karakter ini merupakan kerjasama pihak Rutan Purbalingga dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga.

Ketua Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Kabupaten Purbalingga, Khikam Aziz menjelaskan, kegiatan ini berbentuk TOT (Training of the Trainer) dengan pemateri para penyuluh yang berjumlah 8 orang.

“Sesuai dengan surat keputusan Kepala Kankemenag Kabupaten Purbalingga ada 8 orang Penyuluh Agama Islam yang mendapat tugas untuk menjadi pemateri dalam kegiatan tersebut. Mereka terdiri dari 7 orang ASN Penyuluh Fungsional dan 1 orang Penyuluh Agama Islam Non-PNS,” ungkapnya.

Ia menjelaskan tujuan kegiatan ini adalah untuk mencetak warga binaan yang berkualitas. Selain itu para peserta juga mendapatkan tugas untuk membimbing rekan-rekan warga binaan dalam kehidupan mereka sehari-hari di dalam Rutan. Namun pada waktu-waktu tertentu ada bimbingan dari para Penyuluh sesuai dengan jadwal yang tersedia.

Kegiatan pendampingan terhadap warga binaan, lanjutnya, tidak bisa dilakukan setiap hari. Hal tersebut dikarenakan adanya keterbatasan Penyuluh Agama Islam di Kabupaten Purbalingga baik secara jumlah maupun dari sisi ketersediaan waktu karena kesibukan dan beban kerja para Penyuluh.

Terkait materi, Khikam menjelaskan ada 8 materi yang disajikan sesuai jadwal kegiatan. Yaitu Aqidah Akhlak, Tahfidz Surat-surat pendek, Tilawatil Quran, menulis Arab, Doa harian, Tajwi, Fiqih, dan Tarikh (Sejarah). Materi tidak hanya disajikan secara teori, tetapi juga diberikan melalui praktek langsung, seperti materi fikih thoharoh (berwudlu), baca tulis Arab dan sebagainya.

Syarif Hidayat, S.Ag. M.Si. mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga menekankan pentingnya hidup beragama di era sekarang ini.

“Pada satu sisi perkembangan zaman semakin maju, sedangkan pada sisi lain diperlukan pemenuhan akan kebutuhan rohani. Yang bisa mengisi ruang yang kosong tersebut adalah agama,” ungkapnya.

Ia menambahkan dengan agama orang menjadi tenang, tenteram, dan berperilaku tidak menyimpang sesuai dengan kaidah dan norma yang berlaku .

Sedangkan Kun Budi H, S.H., dalam sambutannya mewakili Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Rutan  Purbalingga menyampaikan agar para warga binaan mengikuti kegiatan tersebut dengan baik sehingga  dapat menyerap materi yang disampaikan.

Ia berharap usai kegiatan  para peserta dapat menularkan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh kepada warga binaan lainnya. Sehingga diharapkan pada saat selesai masa pembinaan mereka dapat keluar  sebagai insan yang  bermanfaat dan dapat menjadi teladan di masyarakat. ( sar/ )

Translate ยป