Cegah Pernikahan Dini, Kankemenag Purbalingga Gelar Bimwin Pra Nikah Bagi Pelajar

Purbalingga – Dalam rangka memberikan pemahaman dan edukasi tentang pernikahan bagi para remaja, Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga menyelenggarakan Bimbingan Perkawinan Pra Nikah untuk sejumlah santri sekaligus siswa Madrasah Aliyah Minhajut Tholabah (MA Minthol) Kembangan, Bukateja Purbalingga pada Kamis (18 Maret 2021). Kegiatan ini diikuti oleh 100 santri yang dibagi pada dua angkatan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan covid-19.

Hadir pada kegiatan tersebut pengasuh Pondok Pesantren Minhajut Tholabah, Kyai Ma’ruf Salim. Dalam sambutannya Beliau menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bimas Islam Kankemenag Purbalingga yang telah memberikan kesempatan pada sejumlah santrinya untuk menimba ilmu seputar pernikahan melalui kegiatan bimwin pra nikah ini. Ia pun menghimbau para santrinya untuk mengikuti kegiatan yang baik ini sampai selesai dengan penuh khidmat. “Urusan nikah menjadi magnet tersendiri bagi para remaja, banyak diantara para remaja yang lebih memilih untuk berpacaran yang sesungguhnya tidak dikenal dalam syari’at Islam. Banyak pula yang gagal dalam pernikahan karena tidak mempunyai bekal ilmu, karenanya kegiatan ini semoga menjadi bekal awal para santri ketika saatnya nanti akan memasuki gerbang pernikahan”, ujar Mak’ruf di akhir sambutannya.

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Seksi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga, Mukhlis Abdillah. Dalam sambutannya, Mukhlis memaparkan tentang tujuan diselenggarakannya kegiatan bimwin pra nikah, yakni bukan bertujuan agar para santri segera menikah pasca mengikuti kegiatan ini, namun untuk memberikan pemahaman dan edukasi kepada para santri seputar persiapan pernikahan menuju keluarga sakinah mawadah wa rohmah. Menikah itu tidak sekedar bermodalkan cinta, namun membutuhkan ilmu dan proses yang panjang.

Kegiatan ini merupakan bagian dari proses yang dijalani para santri karena untuk menuju gerbang pernikahan itu harus benar-benar dipersiapkan. Karenanya, bimbingan perkawinan pra nikah bagi pelajar yang dilaksanakan dua angkatan ini merupakan upaya pemerintah melalui Kementerian Agama dalam upaya meminimalisir angka pernikahan dini dimana Indonesia menempati peringkat ke-2 di Asia dan ke-37 di dunia.

Selain menyasar para remaja usia sekolah, kegiatan bimwin ini pun diperuntukan bagi para calon pengantin, dan bahkan bagi pasangan yang sudah menikah melalui program pusaka sakinah. Harapannya penyelenggaraan kegiatan bimwin pra nikah ini menjadi bentuk ikhtiar, baik dalam mempersiapkan perkawinan terutama bekal keilmuan, juga dalam rangka mengokohkan sendi-sendi perkawinan sehingga dapat menekan angka perceraian yang semakin tinggi, sehingga setiap keluarga mampu membangun keharmonisan dalam berumah tangga menuju keluarga sakinah mawadah wa rohmah.

Adapun narasumber pada kegiatan tersebut adalah Penyuluh Agama Fungsional yang telah mengikuti Bimtek Fasilitator Bimwin, yakni Khikam Aziz yang menyampaikan materi  “Menyiapkan Pernikahan Sakinah Bagi Remaja” dan Yuyu Yuniawati dengan materi “Menuju Terwujudnya Remaja Sehat, Qeren, Qurani Melalui Bimwin Pra Nikah”.

 

Ada keterkaitan yang erat antara remaja yang Sehat, Qeren, Qur’ani dengan terwujudnya keluarga sakinah. Ketika seorang remaja mampu menjadikan dirinya sebagai remaja yang Sehat, Qeren Qurani dengan kemampuannya dalam memahami konsep diri yang positif. Disamping itu juga mampu menggali dan mengembangkan potensi positif dalam dirinya, memiliki keterampilan dalam mengelola diri dan relasi sosialnya. Sehingga para remaja nantinya mampu mensikapi kompleksitas kehidupan remaja terutama dengan maraknya berbagai bentuk kenakalan remaja, mampu menyusun harapan hidup secara terencana, dan memiliki prinsip hidup sesuai tuntunan agama.

“Inilah pilar-pilar (prinsip-prinsip) untuk menjadi remaja yang Sehat, Qeren, Qurani sehingga diharapkan remaja akan semakin siap dalam menghadapi berbagai tantangan dan problematika kehidupan dan tentunya akan lebih siap  pula dalam mengupayakan tercapainya harapan / cita-cita masa depannya. Dan hal ini akan menjadi bekal awal bagi para remaja ketika saatnya nanti memasuki gerbang perkawinan”, demikian disampaikan Yuyu saat memaparkan materinya.

(Bimas Islam – Yoen/KA)

 

Translate ยป