Capaian Pembangunan KUA Rembang Masuk Deretan Tertinggi

Purbalingga – Dalam waktu dekat Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI akan meninjau langsung pembangunan Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji yang dibiayai dana SBSN. Dua KUA di kabupaten Purbalingga pada tahun ini memperoleh program SBSN, yaitu KUA Mrebet 1  dan KUA Kecamatan Rembang. Kedua KUA ini termasuk dalam deretan pembangunan SBSN dengan capaian tertinggi di Jawa Tengah. Hal tersebut diungkapkan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga, Karsono saat melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi pekerjaan pembangunan Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Kecamatan Rembang, Senin (17/09) di Gedung KPRI Megar – tempat pelayanan sementara KUA Rembang.

“Monitoring dan Evaluasi Pekerjaan ini sebagai dasar pengajuan pencairan dana termin pertama dan Uji Beton (hammer test). Pembangunan yang sudah mencapai 50% ini dinilai cukup berhasil. Prestasi yang telah dicapai harus dipertahankan dan ditingkatkan. Pembangunan melalui dana SBSN ini harus sesuai dengan rencana dan tujuan kita, yaitu membuat gedung KUA yang representatif,” tandas Karsono.

“Target kita, selama pemerintah masih menyelenggarakan program SBSN, Purbalingga harus memperoleh tiap tahun. Tentu saja harus sebanding lurus antara permohonan dan bukti prestasi kita. Maksudnya, jika tahun ini kita mampu menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu, tepat guna, rapi dan tertib pelaporan maka tidak mustahil pemerintah pusat akan mengabulkan permohonan kita,” jelas Karsono.

“Dengan demikian, kami berharap CV. Jaya Utama selaku pihak yang mengerjakan proyek ini untuk memberikan yang terbaik untuk Kemenag dan masyarakat Purbalingga,” tambahnya.

Kasi Bimas Islam, Mukhlis Abdillah selaku PPK menyampaikan, pembayaran termin pertama prosesnya harus didukung oleh administrasi yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai perencanaan semula.

“Ada akselerasi pembangunan yang cukup baik setelah lebih dari 10 minggu. Alokasi finishing agak panjang sehingga jika ada pekerjaan yang belum pas masih ada waktu untuk perbaikan,” ungkap Mukhlis.

Ia juga mengingatkan pihak pelaksana agar daya listrik tidak kurang dari 3500 VA. Selain itu posisi ketinggian halaman antara gedung PPAI dan KUA agar diatur karena pondasi gedung PPAI lebih tinggi dari gedung KUA. Dan masih ada alokasi dana sebesar 99 juta sehingga dibutuhkan ketepatan perencanaan anggaran untuk optimalisasi fasilitas seperti Air Conditioner dan drainase.

“Dibutuhkan perimbangan, keluwesan dan adu manis sehingga indah, rapi dan nampak lebar. Atap mushola juga diatur sedemikian rupa berbentuk limas agar air hujan dari atap mushola tidak jatuh ke teras KUA,” ujar Mukhlis mengingatkan.

Tim Teknis Menilai Cukup Baik

Tim Teknis Dinas Pekerjaan Umum, Wasto memberikan penilaiannya bahwa kualitas pekerjaan sudah cukup baik. Material yang digunakan juga sudah sesuai dengan spesifikasi.

” Harapannya finishing hasilnya bagus dan bangunannya cantik,” katanya.

Sedangkan pihak CV. Jaya Utama, Edi mengungkapkan tidak ada kendala dalam pekerjaan ini.

“Alhamdulillah tidak ada kendala. Untuk genting warna hijau sudah kami pesan beberapa minggu lalu dan sudah dikirim sampelnya. Untuk pintu kaca walaupun pada spesifikasi tercantum 5 mm, kami memasang yang 12 mm sesuai standar dan kewajaran,” jelasnya. (sri/sar)

Translate ยป