Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga

BRAEN: Film Dokumenter Karya ASN Kemenag Purbalingga Menggema di Panggung Nasional Raih Juara 1 Kompetisi Film Islami

Jakarta, 11 November 2025 – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Purbalingga. Dua ASN muda berbakat, Walid Ikhsanudin dan Sayono, berhasil meraih Juara 1 Kategori Film Dokumenter dalam ajang bergengsi Kompetisi Film Islami Tingkat Nasional 2025 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama RI.

Film Braen raih Juara 1 Kompetisi Film Islami Nasional

Karya mereka yang berjudul “BRAEN” berhasil memukau dewan juri dan mengungguli peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Penghargaan tersebut diumumkan dalam Malam Penganugerahan Kompetisi Film Islami Nasional 2025 bertajuk “The Wonder of Harmony: Merajut Cahaya Islam — Keberagaman, Cinta, dan Harapan”, yang digelar pada Senin, 10 November 2025 malam, di Auditorium HM. Rasjidi, Kemenag RI, Jakarta, dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Bimas Islam.

Walid Ikhsanudin, salah satu kreator film Braen, mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian ini.

“Perasaannya gak percaya karena pesertanya luar biasa. Bersyukur, senang, dan bangga atas pencapaian ini. Terima kasih atas dukungan dari Kemenag RI, Kanwil Jawa Tengah, keluarga besar Kemenag Purbalingga, dan KUA Karangmoncol,” ujarnya penuh haru saat dihubungi melalui telepon.

Film dokumenter “Braen” mengangkat kisah tentang kesenian tradisional Braen yang masih lestari di Desa Rajawana, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga. Melalui karya ini, Walid dan Sayono menyoroti akulturasi budaya Jawa dan nilai-nilai Islam yang berpadu harmonis dalam tradisi masyarakat setempat — mulai dari unsur sesajen, terbang (rebana), tahlilan, hingga syair-syair pujian.

Baca Juga: Film Dokumenter “Braen” Karya Anak Purbalingga Masuk Finalis Kompetisi Film Islami Nasional 2025

Lebih dari sekadar dokumentasi budaya, film ini menggambarkan bagaimana harmoni antara budaya lokal dan ajaran Islam bukan hanya warisan masa lalu, tetapi juga sarana spiritual untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Kesenian Braen hingga kini masih lestari di kawasan Perdikan Cahyana, yang meliputi Desa Grantung, Pekiringan, Tajug, dan Rajawana di Kecamatan Karangmoncol. Keberhasilan film ini menjadi bukti bahwa nilai-nilai kearifan lokal mampu menjadi media dakwah dan inspirasi bagi masyarakat luas.

Dengan prestasi ini, Walid Ikhsanudin dan Sayono tidak hanya mengharumkan nama Kemenag Purbalingga, tetapi juga menunjukkan bahwa film islami dapat menjadi jembatan antara budaya dan spiritualitas, menyampaikan pesan harmoni dan cinta dalam bingkai keberagaman Indonesia.

Kontributor : Ahyan
Editor/ Publisher : Lestari
Foto : Ikhsan dan Sayono

Post Relate

Translate »
Open chat
Hubungi Kami
Kemenag Purbalingga
Hallo 👋
Apakah ada yang bisa saya bantu?
Skip to content