Apel Pagi, Kakankemenag Purbalingga Ungkapkan Hikmah Tersembunyi

Purbalingga – ASN Kementerian Agama harus bisa memberikan contoh kepada masyarakat dalam hal kecintaan kepada bangsa dan negaranya. Hal tersebut dikemukakan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga H. Karsono dalam sambutannya pada Apel Penghormatan Bendera Merah Putih di halaman kantor setempat, Jumat (17/12/2021)

Kepada seluruh pejabat dan pegawai yang menjadi peserta apel, Kakankemenag Karsono mengingatkan  agar selalu mensyukuri berbagai nikmat yang diterima baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan.

“Meskipun dalam pengumuman yang disampaikan Sekjen kemarin, kita belum berhasil lolos dari penilaian TPN Kemenpan RB namun kita tidak boleh mengingkari kesyukuran kita akan banyak hal. Yaitu pertama, kita bersama-sama telah berhasil lolos penilaian Tim Penilai Internal Inspektorat Jenderal Kemenag RI dengan mendapatkan posisi terbaik di Jawa Tengah dan terbaik kedua secara nasional. Selain itu kita juga telah berhasil berbenah dan mewujudkan kantor yang bersih dan rapi,” ungkapnya.

Menurutnya, siapa pun harus yakin bahwa pasti ada hikmah yang tersembunyi di balik setiap peristiwa yang terjadi.

“Kita harus yakin bahwa ini merupakan ketentuan Allah yang terbaik buat kita. Saking emane GustiAllah (Karena begitu Pemurahnya Allah –red.) kepada kita, tidak ingin kita menjadi barisannya orang-orang yang sombong. Karena siapa lagi yang mengetahui tumbuhnya bibit-bibit kesombongan dalam hati manusia kecuali Allah,” tandasnya.

Ia menambahkan, jika pada tahap akhir TPN meloloskan Purbalingga bisa jadi tumbuh rasa sombong dalam hati, merasa superior, atau minimal menganggap Purbalingga besar dan kabupaten lain lebih kecil, apalagi didukung adanya kunjungan studi banding dari 10 Kankemenag kabupaten / kota di Jawa Tengah.

Namun Karsono juga meminta jajarannya tetap solid dan terus bersemangat menjaga sinergitas dan kekompakan dalam menegakkan integritas mewujudkan wilayah yang bebas dari korupsi dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

“Penilaian TPN bisa jadi berbeda dan belum bisa menggambarkan nilai kita yang sesungguhnya. Namun yang pasti masyarakat Purbalingga yang tahu persis tentang kita, yang menilai dan mengawasi kita selama 24 jam setiap harinya,” pesannya.

Selain itu ia mengajak seluruh jajarannya untuk menyadari sebuah keniscayaan bahwa setiap individu memiliki keunggulan di samping kelemahannya masing-masing. Oleh karenanya ia meminta ASN di jajarannya dapat bersinergi dengan baik dan saling melengkapi. Sehingga keunggulan-keunggulan yang dimiliki dapat menutupi kelemahan-kelemahan yang ada.

“Kalau berbicara personal maka insyaallah tidak ada yang sempurna. Namun jika sudah berbicara tim, maka ASN Kankemenag Purbalingga sudah super, luar biasa,” ujarnya memberi semangat.

Selaku pimpinan Kakankemenag Karsono juga menyatakan diri sebagai pihak yang paling bertanggung jawab jika terjadi kesalahan.

“Kalaupun ada kegagalan, andaikata ada yang layak disalahkan maka ini adalah kesalahan kepala kantor. Tetapi kita tidak boleh saling menyalahkan, apalagi kita pendatang baru dan langsung diperhitungkan orang, mendapatkan euforiia, padahal ada yang sudah tiga empat kali namun juga belum berhasil,” ujarnya.

Fir’aun Berpeci

Menurutnya, dirinya justru memiliki kekhawatiran jika Purbalingga meraih keberhasilan pada langkah pertamanya.

“Saya khawatir kita akan lahir menjadi orang-orang yang sombong, menjadi  fir’aun-fir’aun baru, fir’aun berpeci, dan sebagainya. Walaupun tidak terucap paling tidak membangkitkan suara, kabupaten lain kecil  dan sebagainya,” ungkapnya. Meskipun pada 2021 ini belum berhasil meraih penghargaan WBK dari TPN Kemenpan RB, ia mengajak ASN di jajarannya terus bersemangat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat di wilayah kerjanya agar dapat menjadi institusi terbaik di kabupaten Purbalingga.* (sar)

Translate »