Purbalingga- MIIS menggelar kegiatan Imtihan Quantum Learning Nahwu & Shorof Metode Tamyiz pada hari Sabtu, 18 Mei 2024 bertempat di Kampus Istiqomah Sambas Boarding School Putra Jl. Letnan Sudani, Gemuruh-Padamara, Purbalingga. Metode tamyiz adalah metode untuk memudahkan dalam menerjemahkan kosakata bahasa Arab. Selain itu, untuk memudahkan dalam memahami tata bahasa, Bahasa Arab. Pada kegiatan ini diikuti oleh 148 peserta didik kelas V MIIS, setelah melewati proses munaqosyah terlebih dahulu.
“Kegiatan imtihan/uji publik ini terselenggara sebagai bentuk tanggungjawab dari madrasah terkait program pembelajaran qiroatul kutub kepada orang tua, yayasan dan masyarakat secara umum. Peserta imtihan siap diuji oleh khalayak terkait penguasaan tarjamah dan pemahaman arti kata dalam Al-Qur’an”, ungkap kepala MI Istiqomah Sambas Purbalingga, Tri Asih Yulianingrum.
Kegiatan imtihan ini, lanjut Tri, adalah puncak dari kegiatan pembelajaran qiroatul kutub.
Setelah peserta didik dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar dari jenjang kelas sebelumnya (kelas 1-3), maka selanjutnya mereka diharapkan mampu untuk menerjemah dan memahami artinya.
Sebagai alat untuk dapat menerjemahkan dan memahami arti mufrodat dalam Al-Qur’an, maka peserta didik dibekali dengan belajar cepat Nahwu dan Shorof yang sederhana, serta menghafal arti kata (nemonik isim dan fi’il) dalam wujud pembelajaran Qiroatul Kutub yang dipelajari dari kelas 4-6.
Para peserta tampak antusias dan serius menunjukan kesiapan dalam kegiatan imtihan ini.
“Kami selalu melakukan imtihan dan uji publik terhadap santri, tetapi yang berani melakukan uji publik tarjamah Al-Qur’an metode tamyiz diluar pesantren tamyiz baru dua, dan yang pertama melakukan adalah MI Istiqomah Sambas Purbalingga” Ungkap penemu metode tamyiz, Zain Fatin.
“Alhamduillah, lanjut Zain, saya merasa deg-degan menyaksikan anak-anak MI Istiqomah Sambas Purbalingga diuji tarjamah Al-Qur’annya oleh orang tua masing-masing, karena secara psikologis anak-anak kelas V itu dari struktur otaknya yang baru bisa menghimpun belum cukup dewasa untuk bisa mengaitkan/menjawab pertanyaan. Bagi saya anak kelas V MI Istiqomah Sambas Purbalingga diuji secara publik itu luar biasa karena melebihi standar yang seharusnya dihadapi anak seusia mereka.
kontributor : Tri Nov