Batik Knalpot, Batik inspiratif sambut SE Gus Menteri
Purbalingga- Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas mengeluarkan Surat Edaran Nomor 12 Tahun 2021 tentang pakaian harian seragam dinas Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama. Didalamnya tertuang jadwal pemakaian seragam hari Rabu dan Kamis adalah pakaian batik/tenun/kain khas daerah.
Mendindaklanjuti SE Gus Menteri tersebut, MI Muhammadiyah Pesayangan menyambut baik dengan hati gembira dan suka cita. Madrasah yang terletak di kawasan industri knalpot ini gerak cepat merancang desain batik yang akan digunakan menjadi batik ciri khas madrasahnya.
Kepala MIM Pesayangan, Afriyanto, dengan penuh semangat merancang motif batik yang belum pernah ada dalam sejarah MI Muhammadiyah Pesayangan.
“Batik Knalpot, adalah ide baru untuk seragam yang akan dikenakan oleh semua guru di MI Muhammadiyah Pesayangan dan kelak Insya Allah juga akan dikenakan oleh semua siswa siswi MI Muhammadiyah Pesayangan”, idenya.
Afri bekerjasama dengan pengrajin batik asli Purbalingga, Juremi. Keduanya merancang desain motif Batik Knalpot yang akan menjadi seragam identitas dengan ciri khas daerah Pesayangan yang merupakan sentra home industri knalpot.
“Saya hanya memberi gambaran-gambaran, kemudian beliau langsung menuangkannya pada kain mori. Ini jenis batik tulis. Saya sepakat dengan motif itu dan saya pesan tahap pertama untuk 8 orang guru. Masing-masing 2,5 meter, seharga kisaran 300 ribu rupiah per potong”,jelasnya.
Afri menambahkan, kalau sudah ada batik knalpot seragam murid hari Senin merah putih, Selasa batik knalpot, Rabu batik merah Muhammadiyah, Kamis seragam Hisbul Wathan, Jumat olahraga dan Sabtu seragam Pramuka. Untuk guru Senin- Selasa putih gelap, Rabu batik knalpot, Kamis batik Muhammadiyah, Jumat dan sabtu bebas rapi dan sopan.
Menanggapi ide cemerlang ini, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga, Karsono memberikan apresiasi yang tinggi.
“Ide batik knalpot yang dirancang oleh Kepala MIM Pesayangan ini telah mendukung SE Menag RI Nomor 12 Tahun 2021. Yang mana, mendasari Surat Edaran tersebut diantaranya adalah untuk melestarikan budaya batik. Sangat kreatif dan cemerlang sekaligus smart memanfaatkan moment untuk mengangkat batik khas daerah”, katanya.
Karsono berharap, ide semacam ini menjadi inspirasi untuk madrasah-madrasah di Kabupaten Purbalingga.
“Madrasah yang ada di Purbalingga terletak di daerah yang memiliki khas tersendiri. Misalnya madrasah di Kecamatan Karangreja, motif batiknya aneka jenis sayur. Madrasah di Kecamatan Karangjambu, batiknya motif kopi. Madrasah di Kecamatan Rembang, batiknya motif Jenderal Soedirman. Banyak sekali ciri khas daerah untuk di tuangkan dalam kreasi batik”, tuturnya menginspirasi.
Sentra Knalpot
Untuk menuju lokasi MI Sayang, bukanlah hal yang sulit. Dengan penunjuk rute Google Maps kita dapat meluncur ke arah utara alun-alun Purbalingga menuju Patung Knalpot. Dari patung Knalpot ambil arah Bobotsari kurang lebih 100meter masuk gang. Disebelah kanan kiri gang, kita dapat melihat aktifitas pengrajin knalpot. Kampung Pesayangan Kecamatan Purbalingga ini memang sentra industri knalpot. Bahkan Kabupaten Purbalingga lebih dikenal dengan Kota Knalpot.
Menurut data dari DISPERINDAG Kabupaten Purbalingga tahun 2014, produksi knalpot Purbalingga mencapai 595.371 unit dengan nilai produksi Rp. 81,4 miliar. Tahun 2015, jumlah industri rumahan knalpot Purbalingga 173 unit dengan total tenaga kerja 837 orang.
“Semoga dengan adanya seragam batik knalpot MI Muhammadiyah Pesayangan akan semakin menampilkan ciri khasnya sebagai madrasah yang berkemajuan”, harapnya.
“Saat ini kami juga sedang merancang motif batik knalpot versi yang berbeda”, pungkasnya. (srilestari)