Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga

Braen, Warisan Adiluhung yang Terus Dilestarikan

Purbalingga (Humas) – Penyuluh Agama Islam KUA Karanganyar, Sayono, turut membersamai Grup Braen Tunggak Semi Desa Grantung, Kecamatan Karangmoncol, dalam latihan rutin tiap Senin malam (24/11/2025). Ia mengapresiasi semangat para ibu-ibu pelestari seni tersebut.

“Saya sangat gembira menyaksikan semangat Ibu-ibu semua. Braen adalah warisan leluhur kita, Mbah Mahdum Husen, yang perlu terus kita uri-uri agar tetap lestari,” ujarnya.

Braen

Braen dikenal sebagai seni pertunjukan peninggalan Syaikh Mahdum Husen di wilayah peradilan Cahyana, meliputi Desa Grantung, Pekiringan, Tajug, dan Rajawana. Kesenian ini unik karena hanya menggunakan satu alat musik, yakni terbang, untuk mengiringi syair-syair berisi nasihat dan nilai moral. Namun, sebagian besar pegiat Braen kini berusia lanjut sehingga proses kaderisasi perlu digencarkan.

Ketua Grup Tunggak Semi, Sumirah, menyampaikan bahwa mereka terus mengajak generasi muda bergabung dalam latihan guna menjaga keberlanjutan tradisi.

Sayono juga tengah mengumpulkan catatan syair-syair Braen karena selama ini para pelaku seni hanya mengandalkan hafalan turun-temurun.

“Melestarikan budaya adalah tugas kita semua. Mudah-mudahan ikhtiar ini menjadi jalan agar Braen tetap hidup dan dikenal lebih luas,” ungkapnya.

Baca Juga: Kreativitas ASN Diapresiasi, Tim Film BRAEN Terima Penghargaan Kemenag Purbalingga

Kontributor : Lestari
Editor/ Publisher : Ahyan
Foto : Istimewa

Post Relate

Translate »
Skip to content