Purbalingga – Satu persatu peserta tahfidz Qur'an juz 30 mengambil maqro’ dan melafalkannya. Suara merdu, fasih, dan penuh percaya diri terdengar di depan dewan juri. Pemandangan tersebut tampak pada kegiatan Ujian Tahfidz Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Bodaskarangjati Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga. Kegiatan yang diikuti oleh 28 siswa – siswi kelas II-VI ini digelar Senin (07/05) di lantai I dan II Masjid Besar Jenderal Soedirman Daarul Falaah Bodaskarangjati, Rembang.
Kepala Madrasah, Choiriyah mengatakan, ujian tahfidz ini adalah kegiatan rutin tahunan.
“Targetnya lulus kelas 6 sudah menguasai hafalan juz 30. Ada beberapa anak yang sudah mulai menghafal juz 29. Sedangkan inti dari kegiatan ini adalah untuk memotivasi anak-anak agar cinta Al Qur'an sejak dini. Di samping itu, menghafal di usia muda akan lebih mudah dan terpatri dalam ingatan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pada kegiatan tahun ini pihaknya menghadirkan 4 orang dewan juri. Yaitu : Ustadz Muakhor Abdussalam (Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Purbalingga), Ustadz Aris Pujianto ( Kepala MTs Muhammadiyah 4 Purbalingga), Ustadz Sutaryo ( Pengawas PAI) dan Ustadz Naufal Afif ( PPMTQ Daarussalaam Slinga). Kriteria penilaian meliputi mahraj, _tajwid_dan kelancaran hafalan. Sedangkan surat yang dihafalkan adalah Al Lail hingga An Nabaa. Teknisnya peserta memilih maqro’ yang dibaca dan sambung ayat pilihan yang ditentukan oleh dewan juri. Sedangkan wisuda peserta yang lulus Tahfidz Quran akan dilaksanakan Senin (14/05) yang dilanjutkan dengan kegiatan pengajian menyambut Ramadhan.
Salah satu dewan juri, Sutaryo memberikan apresiasi kepada dewan guru, murid dan para orang tua yang telah mendukung program ekstrakurikuler Tahfidz Qur'an.
“Saya berharap event ini menjadi rujukan bagi MI se-kabupaten dalam rangka menumbuhkan rasa cinta Al Qur'an kepada generasi kita,” harapnya. “Mereka tampil memukau, berani, cerdas dan percaya diri. Mentalnya luar biasa,” tambahnya.
Wali Murid Terharu
Pemandangan haru tampak saat wali murid menyaksikan anaknya lancar dan fasih menghafal Al Qur'an. “Ketika dewan juri membacakan sepotong ayat, kemudian anak saya melanjutkannya, di saat itulah saya deg-degan takut kalau anak saya tidak bisa. Alhamdulillah anak saya bisa melanjutkan dengan lancar,”ujar Yati, ibu dari Nadia Havilah.
Salah satu peserta dari kelas II, Nazwa menjelaskan alasan mengapa ia tertarik untuk menghafal Al Qur'an.
” Kata bu Guru kalau kita hafal Al Qur'an, Allah akan memberikan mahkota kemuliaan untuk Mama dan Bapak,” tuturnya polos penuh optimis.
Peserta lainnya Nindy, yang sudah lulus juz 30 dan sedang menghafal juz 29, ketika ditanya apa kunci menghafal al Qur'an, menurutnya menghafal Qur'an itu mudah, yang penting fokus dan sering melakukan pengulangan (muroja'ah). (sri /sar)